Kegunaan X-foto toraks :
•
Check up
•
Kasus trauma
•
Kasus non trauma
•
Mengevaluasi letak ET, tube dan device lainnya ( iv line,
double lumen, chest tube, ring valve, corpus alienum).
Syarat foto toraks yang baik :
a)
Identitas
/ tanda-tanda harus lengkap, yaitu :
•
Ada marker R atau L.
•
Nomer film.
•
Nama penderita, umur, jenis kelamin.
•
Tanggal pemotretan.
•
RS / klinik tempat foto itu dibuat.
b)
Simetris
à dimana jarak antara procesus spinosus dengan clavicula simetris
kanan kiri
c)
Ketajaman
cukup à tidak terlalu putih maupun tidak terlalu gelap.
d)
Semua
bagian thorax masuk dalam film dan ukuran film harus sesuai dengan besarnya
thorax. Batas atas adalah costa I (costa 1 tidak terpotong). Sudut
costophrenicus kanan kiri tidak terpotong.
e)
Inspirasi
cukup, dimana terlihat diafragma kanan setinggi costae 6 depan atau costae 10
belakang
f)
Tidak
adanya artefact, yaitu bayangan tambahan yang disebabkan kesalahan waktu
pembuatan foto.
g)
Tidak
goyang dikarenakan penderita tidak tahan nafas, sehingga bayangan film menjadi
kabur.
Gambaran Thorax Normal
a). Jaringan lunak
· - Ketebalan
· - Soft
tissue mass (c/ tiroid intratorakal, kgb aksila dll)
· - Emfisema
subkutis
b). Tulang
· - Costae,
vertebra torakalis, Calvicula dan Skapula
· - Ada/tidak
fraktur
· - Ada/tidak
skoliosis
· - Struktur
tulang → osteoporosis / tidak
· - Lesi
blastik / lusen → metastase
ke tulang
c). c) CTR <50% (Cardio-Thoracic-Ratio)
d d). Aorta
Untuk mengukur diameter arcus aorta (dilatasi (-), aneurisma (-) dll ) :
- Diameter arcus
aorta < 6 – 8 cm (a)
- Apakah aorta turtous
- Jarak dari tip aorta ke garis mid caput klavicula > 1,5 – 2 cm
(b)
e).
Mediastinum
superior·
Tidak
melebar → batas mediastinum tidak melebihi 1/3 hemitorak
f). Trachea
di tengah / midline
·
Tidak deviasi
ke kanan/kiri o/k pendesakan (massa) atau penarikan (atelektasis).
g). Hilus
(arteri, vena pulponalis, dan bronkus primer)
- Tak melebar → tidak lebih
lebar dari trachea
- Tak menebal → kurang
radioopaq dibanding jantung
- Tak suram → lining hilus
jelas, tidak kabur
- Hilus kiri
lebih tinggi dari kanan
- Bronchovaskuler
→ vaskuler → dikotomi
(bercabang)
- Corakan
bronchovaskular < 2/3 lap paru
- Tak
tampak infiltrate
- Tak
tampak lesi → nodul,
corakan meningkat, kranialisasi
- Kanan > kiri
- < 1.5 tinggi
corpus vertebra
- Licin → tidak suram
(bergerak)
- Sudut
yang dibentuk oleh costae dan diafragma
- Lancip
- Bila
tumpul biasanya merupakan pertanda adanya cairan di rongga pleura