Trimaleollar ankle fracture adalah fraktur pergelangan kaki yang melibatkan malleolus lateral, malleolus medial, dan aspek posterior distal tibia, yang dapat disebut malleolus posterior. Trauma itu terkadang disertai dengan kerusakan ligamen dan dislokasi.
Kasus : Pria berusia 21
tahun yang jatuh di atas es setelah melompat dari balkon
Gambar A: Anteroposterior (AP) View
Panah panjang menunjukkan terdapat fraktur
fibula distal diatas syndesmosis. Panah pendek menunjukkan terdapat fraktur
transversal melalui maleolus medialis. Pada gambar A juga menunjukkan ada
pembengkakan jaringan lunak disekitarnya, paling besar ke lateral.
Gambar B : Anteroposterior (AP) Mortise View
Panah menunjukkan fraktur obliq
fibula distal meluas ke ankle mortise.
Gambar C : Lateral View
Tanda Panah menunjukkan fracture non
displaced dari maleollus posterior. Penampang lateral juga menunjukkan
posterior displacement ringan dan overriding fraktur obliq maleolus lateralis.
Diagnosis Banding :
·
Inversion
ankle injury
·
Eversion
ankle injury
Diskusi:
Patah tulang pergelangan kaki dan
patah tulang pinggul adalah salah satu patah tulang paling umum dari
ekstremitas bawah.
History penting dalam penilaian
imaging ini karena mekanisme cedera dapat membantu mengidentifikasi fraktur
serta kemungkinan cedera ligament.
Namun, ketika anamnesis tidak
tersedia, penilaian pola fraktur pada gambar ini dapat memberikan kesan
mekanisme cedera dan membantu memandu evaluasi jaringan lunak.
Terdapat beberapa sistem yang
menjelaskan patah tulang berdasarkan mekanisme cederanya, yaitu :
1. Sistem Lauge-Hansen
Membagi
mekanisme cedera menjadi 2 yaitu :
- pronasi-supinasi
- Dorsofleksi, eversi, abduksi, dan adduksi
Menklasifikasikan
patah tulang menjadi A,B, dan C.
Fraktur
Weber A merupakan akibat cedera supinasi-aduksi. Contohnya: fraktur avulsi malleolus lateral, Meskipun
mungkin ada keterlibatan medial malleolus, tidak ada risiko cedera syndesmotic.
Fraktur
Weber B dan C adalah fraktur avulsi dari malleolus medial yang memiliki
komponen lateral karena cedera impaksi terkait talus pada malleolus lateral;
keduanya menghasilkan fraktur obliq yang berorientasi vertikal dari fibula
distal. Terdapat risiko cedera syndesmotic.
Fraktur
Weber B merupakan hasil dari supinasi, rotasi eksternal. Terjadi pada level
sendi tibiotalar.
Fraktur
Weber C terjadi dengan salah satu mekanisme pronasi. Terjadi diatas sendi
tibiotalar.
Apa
yang Harus Diketahui Dokter yang Mengobati
- Lokasi
dan orientasi fraktur
- Keterlibatan
syndesmosis tibiofibular distal.
- Integritas
mortise pergelangan kaki.
- Intraartikular
loose body
- Tanda-tanda
menunjukkan cedera terbuka.
Sumber : Emergency and Trauma Radiology Book
No comments:
Post a Comment